Friday 15 July 2011

Perlukah dilakukan Overcloacking ?

Perlukah dilakukan Overcloacking ?

overcloaking
Overcloacking
Overclock atau Overclocking adalah mengubah / mengatur kecepatan dari procesor/CPU diatas kecepatan normal yang tertera pada procesor tersebut. Teknik atau cara yang dapat dilakukan untuk overcloacking yaitu :

  1. Meningkatkan Multiplier.
  2. Meningkatkan Bus clock.
  3. Meningkatkan Bus clock dan Multiplier

Ketiga cara diatas dapat dilakukan secara hardware maupun secara software.

  1. Cara Hardware Melakukan perubahan pada seting jumper / switch yaitu pada jumper yang mengatur bus clock dan mengatur multiplier.
  2. Cara software Melakukan perubahan pada bus clock atau Multiplier dengan mengaturnya pada BIOS melalui soft menu. Umumnya cara overclock semacam ini ada pada motherboard yang baru yang menggunakan jumperles dan BIOS yang memiliki soft menu tersebut.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam overclock, diantaranya:

1. Bus

Secara umum bus adalah penghubung secara fisik antar unit-unit dalam komputer dan antara komputer dengan dunia luar. Pendapat lain dikatakan bus adalah kumpulan garis atau kawat yang membawa sinyal pada komputer. Bus clock adalah frekuensi kerja dari bus yang ada pada motherboard. Bus clock itu sendiri berbeda-beda pada motherboard, yaitu 25 MHz, 30MHz, 33 MHz, 40 MHz, 50 MHz ini merupakan bus clock dari motherboard 486, sedangkan untuk motherboard Pentium ke atas sudah menggunakan bus clock 60 MHz, 66 MHz, 75 Mhz, 83 MHz dan 100 MHz bahkan motherboard sekarang ada yang mampu mendukung sampai 150 MHz. Untuk bus clock >= 100 digunakan untuk prosesor Pentium I, Pentium I atau yang setara dengannya. Penggunaan bus clock harus =< dari clock memori agar tidak terjadi crash. Bus clock sering pula dikenal sebagai Bus frekuensi.

2. CPU clock & Multiplier

CPU clock atau CPU speed adalah frekuensi kerja dari prosesor. Misalkan Pentium I 350 maka Cpu clocknya 350MHz, artinya tiap detik prosesor akan melakukan 350 juta cycle ‘putaran’ dimana tiap satu cycle prosesor dapat melakukan beberapa operasi sedrhana atau beberapa cycle untuk sebuah operasi yang komplex. Multiplier ‘pengali’ adalah suatu faktor yang menjadi faktor pembanding antara Cpu clock dan bus clock dengan rumus:

CPU clock= Bus clock x multiplier

Misal pentium 350 berarti bila menggunakan bus clock 100 mengunakan multiplier 3,5. Pengaturan multiplier dan bus clock pada pentium biasa dan sampai AMD K6-3 masih menggunakan jumper atau switch, sedangkan untuk motherboard yang ‘jumperles’ menggunakan set BIOS digunakan pada pentium I, pentium II, pentium Xeon.

3. Jumper & Switch

Jumper adalah alat yang berfungsi sebagai saklar dan switch, wujud fisiknya biasanya berupa pin-pin yang menonjol pada motherboard. Sebagai pelengkap jumper disertakan konektor yang berguna untuk menghubungkan pin-pin pada jumper. Umumnya konektor menghubungkan 2 pin. Jumper 2 pin bila pinnya dihubungkan oleh konektor maka jumper berfungsi sebagai saklar sedangkan untuk jumper 3 pin jumper berfungsi sebagai switch, karena kombinasinya bisa 1-2 atau 2-3. Pada motherboard (socket 7) banyak sekali terdapat jumper untuk mengetahui fungsinya digunakan manual motherboard. Switch adalah kumpulan jumper-jumper yang bertugas bersama, pengaturan switch akan berpengaruh pada seluruh pengaturan jumper tersebut. Contoh penggunannya pada pengaturan Bus clock, multiplier dan CPU voltage pada DFI motherboard super 7.

Mengatasi masalah panas.

Overclocking akan mengakibatkan timbulnya panas yang cukup berlebihan, jika kita tidak menggunakan pendingin, untuk dapat overclocking dengan aman maka kita harus memiliki sistem pendingin yang baik pula. Sistem pendingin terbagi 2 :
  1. Software : Banyak sofware yang beredar yang dapat digunakan sebagai software pendingin seperti waterfal dan rain.
  2. Hardware : Dengan memasang heatsink dan kipas pada procesor atau memakai hardware khusus, yang memang bekerja sebagai pendingin seperti kyro 1.


Dampak Overclock.

Dampak Negatif Overclock:
  1. Panas berlebihan pada prosesor karena dipaksa bekerja pada clock yang lebih tinggi, dapat dikurangi dengan penggunaan sistem pendingin yang sudah ada.
  2. Kesalahan operasi (perhitungan) prosesor karena akibat panas berlebihan.

Dampak positif overclock:
  1. Komputer menjadi lebih cepat seolah-olah bekerja dengan prosesor yang lebih tinggi.
  2. Cara termurah meningkatkan kecepatan kerja dari CPU.
  3. Dapat membuat prosesor yang tidak ada pada pasaran.